AL-IMAM AL-HAFIZH IBNU HAJAR AL-ASQALANI RA., nama kecilnya Ahmad bin Mahmud bin Ahmad bin Ahmad bin Al-Asqalani, dilahirkan pada tanggal 23 Sya'ban tahun 773 Hijriah. 

Oleh Ahli Fiqh beliau diberi gelar Al-Imam Al-Alim Al-Allamah, seorang alim dan ilmuwan yang luas ilmu pengetahuannya. Para Ahli Hadits menyebutnya dengan gelar Al-Hafizh seorang yang banyak menghafal dan sekaligus memahami hadits Nabi saw beserta sanad dan rijalul-haditsnya. Para ahli Qiraat menyebutnya dengan gelar Khotimatul Hufadz Al-Mubarrazin, seorang penghafal Qur'an yang sangat fasih, panutan para tokoh ilmu baca Al-Qur'an Al-Azhim. Dan para ahli hukum Islam memberi gelar Al-Qadhdhah Al-Masyhurin, seorang penyuluh hukum dan perundang-undangan Islam yang terpercaya.

Ia banyak belajar ilmu pengetahuan agama kepada beberapa ulama besar di Haramain, Iskandariyah, Baitul Maqdis, kota Ramalah, Ghazzah dan beberapa kota di negeri Yaman dan kota-kota lain di Mesir. Guru-gurunya adalah para ahli dan berpengetahuan luas serta para tokoh agama kenamaan. Di antaranya Al-Qasim bin Asakir, Afifuddin An-Naisabury, Al-Bulqiny, Sirajuddin Al-Mulkin, Al-Hafizh Al-Iraqy, serta beberapa guru yang masyhur lainnya. Sejak masa mudanya, Ibnu Hajar terkenal sebagai ahli hadits, bahkan beliau pada usia 9 tahun sudah hafal Al-Qur'an.

Ibnu Hajar lebih dikenal dengan sebutan kakeknya, yaitu Al-Asqalani. Beliau banyak mengarang kitab-kitab besar, baik kitab-kitab Fiqih Islam maupun kitab-kitab Hadits. Di antara yang terbesar dari karyanya adalah kitab "BULUGHUL MARAM", yang banyak diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa, baik di Timur maupun di Barat.