Menuju halaman toko online
Mesir merupakan salah satu segmen penting bagi sejarah Islam. Hal tersebut sangat membantu untuk melepaskan Islam dari keterbelengguan dan keterkukungan. Mesir ibarat kaki dunia, seperti yang diungkapkan oleh Izanhour. Dimesirlah, perjalanan Dunia dimulai pada perang abad ke 2 meskipun ibu kota An-Nur dan dunia kebebasan.
Paris jatuh dibawah genggaman Hitler, sementara itu London senantiasa menerbangkan pesawatnya setiap malam seandainya napoleon tidak segera keluar dari Mesir, Dia kan mengalami kekalahan dan kehancuran. Seandainya Amru bin Ash tidak menaklukan Mesir Islam pun tidak akan tersebar dengan luas pada seperempat abad dari awal kemunculannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Beiffin, Menteri luar negeri Inggris, yang mengatakan bahwa mesir itu adalah salah satu pintu dunia.
Upaya untuk melepaskan belenggu Islam dari dalam Masjid, terutama di Mesir, merupakan kewajiban historis sekaligus titik tolak perubahan sejarah. Sesungguhnya Islam pada dasarnya adalah politik. Para pemuka agama pada dasarnya adalah politikus. Kondisi umat Islam disunia ini membutuhkan perubahan cepat. Kalau tidak, kehancuran akan mendatangi mereka. Perubahan ini harus segera dimulai dengan kembali pada Islam Politik.
Para orator Barat mengatakan bahwa tidak ada politik dalam agama dan juga tidak ada agama dalam politik. Sesungguhnya itu adalah salah satu cara dalam pembelengguan Islam didalam masjid merupakan peramaian politik negara-negara yang melibatkan kekuatan besar sejak beberapa abad yang lalu.
Buku Fiqih Politik (Dinamika Politik Islam Sejak Masa Nabi sampai Kini)
Diterjemahkan dari buku al-Fiqh as-Siyasi
Karya Dr. Fahmi Asy-Syannawi
Penerjemah : Amirullah Kandu, Lc
Penerbit Pustaka Setia
ISBN 979-730-709-3
Tahun terbit: 2006
Kertas isi HVS
Ukuran 15 x 21 cm
460 halaman
Softcover
Produk orisinal