Kajian hadis dewasa ini mengalami stagnasi seiring dengan kemunduran pemikiran pada dunia Islam. Sebagaimana disiplin ilmu lainnya, seperti fiqih, tafsir, dan ilmu kalam, hadis juga tidak banyak mengalami perkembangan dan mengalami kejumudan.

Pemikiran di bidang hadis pasca abad ketiha hijriah, tepatnya setelah terkodifikasikannya kutub as-Sittah, hanya terbatas pada pensyarahan, ringkasan, maupun penyeleksian hadis-hadis tematik dalam sebuah kitab. Praktis kegiatan yang mengarah pada kritisisme sanad maupun matan tidak banyak dilakukan. Karenanya, ketika terjadi pemikiran kritis terhadap hadis-hadis yang sudah terkodifikasikan di dalam kitab-kitab hadis, khususnya pada Sahih Bukhari dan Sahih Muslim, umat Islam mengalami keterkagetan intelektual.

Gugatan terhadap hadis yang selama ini sudah dinilai sahih menimbulkan penolakan, bahkan pelakunya dituduh mengingkari hadis (inkar al-sunnah). Berangkat dari fenomena tersebut, penulis tergugah untuk menerbitkan buku Hadis-hadis Prediktif dan Praktis.

Buku ini cocok bagi para pemerhati hadis, mahasiswa, serta orang-orang yang merasa haus akan pengetahuan dan pemikiran tentang berbagai hadis yang dapat dijadikan landasan hukum dalam kehidupan sehari-hari.

Pustaka Rizki Putra Semarang