Hadits Nabi Muhammad ﷺ bukanlah sekedar kata-kata biasa, melainkan merupakan wahyu Ilahi, disamping Al-Qur'an itu sendiri. Baginda Rasulullah ﷺ telah berwasiat bahwa beliau meninggalkan 2 hal, yang apabila keduanya dijadikan pedoman hidup, maka manusia tidak akan tersesat selamanya, kedua hal tersebut adalah Al-Qur'an (Kitabullah) dan Hadits Rasul-Nya.

Ada beberapa imam atau tokoh ulama ahli hadis yang berhasil 'melacak' dan menghimpun hadis-hadis Rasulullah ﷺ, diantaranya adalah al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Turmudzi, an-Nasa'i, Ibnu Majjah, Ibnu Hambal dan lain sebagainya. Diantara imam-imam tersebut ada yang digelari asy-Syaikhain atau dua imam besar dalam bidang hadis, yaitu al-Bukahri dan Muslim, yang hadis keduanya ditempatkan sejajar oleh para ulama dalam keshahihannya diatas hadis-hadis yang diriwayatkan oleh imam-imam lainnya.

Sekitar 300 ribu hadis Nabi ﷺ yang berhasil dihimpun oleh al-Bukhari ditelitinya kembali secara cermat, baik dari segi sanad maupun matannya, sehingga yang tersisa hanyalah yang dianggapnya shahih seperti yang terkodifikasi di dalam Shahih al-Bukhari sebanyak 9 jilid.

Dari sekian banyak yang dihimpun oleh al-Bukhari itu berhasil diringkas oleh asy-Syeikh Muhammad Ali asy-Syafi'i dengan nama 'Abi Jamrah Lil Bukhari' yang lebih populer dengan sebutan 'Abi Jamrah' yang berisi 294 hadis. Dan kini terjemahan dalam Bahasa Indonesianya telah hadir dihadapan pembaca.

Mutiara Ilmu Surabaya